DUMAI - Wali Kota Dumai, H. Paisal, SKM, MARS hadiri Gebyar Ekspor Pertanian 2021 secara Hybrid, bertempat di di Pelabuhan Pelindo I Cabang Dumai, Jumat (31/12/2021).
Pada kesempatan ini, Gubernur Riau, Drs. H. Syamsuar, M.Si, Forkopimda Provinsi Riau dan Kepala Karantina Pertanian Pekanbaru, Wali Kota Dumai dan Forkopimda Kota Dumai melepas ekspor komoditas pertanian bersama Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo secara daring dari Pelabuhan Laut Soekarno Hatta-Makasar.
Provinsi Riau merupakan provinsi kedua yang memiliki nilai ekspor komoditas pertanian tertinggi di Indonesia.
Komoditas andalan Provinsi Riau berada di sektor perkebunan seperti kelapa dan kelapa sawit beserta produk turunannya. Selain itu sektor tanaman lainnya seperti talas, kencur, ubi jalar juga sudah merambah ke pasar mancanegara.
Berdasarkan data Indonesian Quarantine Full Automatic System (Iqfast) Badan Karantina Pertanian, ekspor asal Riau dari Januari s/d 30 Desember 2021 mencapai Rp. 39,264 Triliun. Nilai tersebut naik sebesar 16,57 % dibandingkan 2020 dengan periode yang sama.
Komoditas yang dilepas tersebut terdiri dari kelapa dan kelapa sawit beserta turunannya, jahe, keladi, kencur, kincung, kentang, petai, serai, tunas kol dan ubi jalar dengan nilai total dari tanggal 16 s/d 30 Desember 2021 mencapai Rp. 2,4 Triliun dengan volume ekspor sebanyak 369,4 ribu ton. Nilai tersebut merupakan tertinggi di Sumatera, dan nomor dua di Indonesia setelah Provinsi Jawa Timur.
Menurut Apep Saepudin selaku Plh. Kepala Karantina Pekanbaru, komoditas yang akan dilepas tersebut akan dikirim ke 34 negara diantaranya Afrika Selatan, Amerika Serikat, Bulgaria, China, Korea Selatan, Malaysia dan negara lainnya.
"Komoditas yang sedang dimuat saat ini di Pelabuhan Pelindo Dumai berupa cangkang kelapa sawit (palm kernel shell) sebanyak 9.000 ton tujuan Jepang, bungkil sawit (palm kernel expeller) sebanyak 6.700 ton tujuan Korea Selatan Sedangkan di tempat lainnya di Provinsi Riau saat ini sedang memuat produk ekspor berupa kelapa bulat, jahe, talas, petai dan produk lainnya," tambah Apep.
Gubernur Riau, H. Syamsuar mengungkapkan Penyelenggaraan Gebyar Ekspor Tutup Tahun 2021 ini merupakan momentum apresiasi kepada seluruh pemangku kepentingan pertanian tanah air khususnya di Provinsi Riau yang telah bersinergi membangun dan mengawal pertanian dalam memenuhi kebutuhan pangan dan pakan dalam negeri hingga luar negeri.
"Dalam kesempatan ini, kami mengajak kepada seluruh kepala daerah untuk berkomitmen bersama, memberikan dukungan terhadap Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks) Komoditas Pertanian Provinsi Riau Tahun 2020-2024," ucapnya.
Hal ini sejalan dengan arahan Presiden RI dalam meningkatkan ekspor komoditas pertanian, Menteri Pertanian RI melakukan kebijakan strategis baik dari sisi hulu, hilir maupun akses pasar, salah satunya dengan mencanangkan program Gratieks Komoditas Pertanian.
Gratieks menjadi andalan Kementerian Pertanian dalam mendorong petani dan pelaku usaha dalam melipatgandakan ekspor komoditas pertanian menjadi tiga kali lipat. Gratieks diharapkan mampu menciptakan ekosistem perekonomian yang modern.
"Saya juga memberikan apresiasi kepada Badan karantina Pertanian yang telah berkomitmen dalam memfasilitasi serta mendorong akselerasi ekspor komoditas pertanian di Indonesia. Semoga kedepannya program gratieks dapat mendorong para pelaku usaha yang dapat meningkatkan penerimaan negara dan kesejahteraan petani, khususnya di Provinsi Riau," pungkasnya.